KEDIRI - Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Kediri dua minggu yang lalu mendapatkan surat dari masyarakat Dusun Sumberpetung Desa Sempu Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri. Isi suratnya adalah mengeluhkan tentang adanya pertambangan.
Mereka meminta bantuan bagaimana agar pipa air PDAM yang jaraknya sudah sangat dekat dengan lokasi pertambangan untuk bisa diselamatkan.
Dikarenakan, FPRB Kab Kediri belum dilantik kami menyerahkan surat itu kepada Kalaksa BPBD Kab Kediri Slamet Turmudi hari Senen lalu.
Kemudian, hari Selasa Kalaksa BPBD langsung menindaklanjuti surat dari masyarakat dengan membentuk tim untuk melakukan survei lokasi, pada waktu itu yang diundang adalah FPRB, Camat Ngancar dan Kepala Desa Manggis serta masyarakat Desa setempat.
Selanjutnya, hari Senen, 31 Januari 2021 melakukan rapat koordinasi bersama bersama lintas sektor dari Polres Kediri, Kodim 0809 Kediri, BPBD, KPH, Camat Plosoklaten, Ngancar, Kepala Desa Sepawon, Sempu, Margourip dan Kades Manggis.
Sekda Kab Kediri menugaskan kepada Kalaksa BPBD Kab Kediri untuk disepakati bersama dengan membentuk tim melakukan survei langsung asesmen langsung lintas sektor agar semuanya itu mendapatkan pengalaman yang sama.
Pada hari Selasa (1/2/2022) kita langsung berangkat berkumpul di Kecamatan Ngancar pukul 09.00 WIB tim lengkap gabungan baik dari TNI, Polri langsung menuju pertambangan Dusun Petung Ombo Desa Sepawon dengan Desa Sugihwaras kita menemukan lubang-lubang bekas tambang yang sangat besar dan sangat dalam.
"Kami tidak menemukan aktivitas penambangan di sana. Berdasarkan hasil inspeksi kami juga menemukan pipa-pipa yang memang patah dan air tidak mengalir kondisi putus dan rusak, " terang dr Ari Purnomo selalu Ketua FPRB Kab Kediri kepada rekan media, Rabu (2/2/2022) siang.
Lanjut dr Ari bahwa kami temukan disana jarak antara jalan akses utama jalur evakuasi utama untuk erupsi kelud ternyata jarak antara bibir galian dengan jalan itu tidak sampai 10 meter.
"Kami menemukan dua alat berat warna biru muda yang disembunyikan di balik bukit yang agak jauh dengan lokasi tambang, " katanya.
Pada saat mau pulang, ada kejadian kaki saya terjebak masuk pasir hisap yang ada di lokasi tambang sampai di atas lutut kaki kanan. Alhamdulillah atas bantuan teman-teman BPBD berhasil di evakuasi.
"Disusul, Johan dari BPBD mengalami hal yang sama kaki kiri masuk pasir hisap di dalam kakinya terjepit oleh batu. Beruntung dapat di evakuasi juga meski agak lama hampir setengah jam. Salah satu bahaya dari dari lokasi galian tersebut, " crita dr Ari.
Dilanjutkan melakukan sidak lokasi galian kedua, di area lahar Petungtopo, perbatasan Desa Sugihwaras dengan Desa Sumberpetung disana kami juga tidak menemukan aktivitas pertambangan, tapi di sana ada satu alat berat yang rusak tertinggal di sana.
Kami menemukan lubang bekas tambang yang juga cukup dalam dan jarak galian dengan jalan akses hampir tidak berjarak. Apalagi, jarak pipa air PDAM dengan lokasi galian sekitar 1-2 meter.
Tim selesai melakukan melakukan survei berkumpul di Kecamatan Ngancar dan merumuskan poin-poin yang akan menjadi berita acara.
Hasilnya lokasi pertambangan di dua tempat yang mengancam satu jalur pipa air kalau pipa air ini sampai rusak, akan berdampak langsung kepada nasib warga di 3 Desa, yaitu Desa Manggis, Sempu dan Desa Margourip.
"Kemungkinan jumlah penduduk ribuan penduduk yang terdampak. Karena bekas tambang galian yang menyebabkan kerusakan dan lubang-lubang bekas tambang yang berisi air cukup membahayakan, " urainya.
Ditambah lagi, Lanjut Ari bahwa arus lalu lintas alat berat dan kendaraan berat dengan tonase yang melebihi itu menyebabkan kerusakan yang cukup parah pada jalur-jalur evakuasi yang menghubungkan dari Desa Petungombo menuju Desa Sugihwaras. Juga dari Desa Sempu menuju Desa Bedali dan menuju ke Desa Ngancar.
"Hasil dari sidak di beberapa pertambangan ditandatangani bersama untuk disampaikan ke Sekda dan nanti menunggu tindakan selanjutnya dari pimpinan, " tutup Ari. (prijo)