Kediri - Pendaftaran bakal calon bupati-wakil bupati ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri pada 27-29 Agustus menjadi titik awal dimulainya kontestasi Pilkada serentak 2024.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana berharap tingkat partisipasi masyarakat untuk mensukseskan Pilkada 2024 ini meningkat dibandingkan tahun 2020 saat terjadi pandemi.
Baca juga:
Tony Rosyid: Anies dan Fenomena Capres 2024
|
"Saya rasa Pilkada 2020 itu Pilkada yang cukup sulit karena langsung dihadapkan pada covid. Harapannya di Pilkada 2024 ini tingkat kehadiran masyarakat (ke TPS) lebih tinggi dibandingkan Pilkada 2020, " kata Mas Dhito, Senin (26/8/2024).
Sebagai kepala daerah, Mas Dhito juga berharap seluruh tahapan Pilkada 2024 ini dapat berjalan lancar dan tidak sampai terjadi petugas jatuh sakit karena kelelahan terutama saat proses pemilihan dan perhitungan suara.
"Kami dari Pemerintah Kabupaten Kediri berharap tidak ada pegawai maupun panitia penyelenggara Pemilu yang mengalami kelelahan dalam proses yang nanti berjalan, " ungkapnya.
Untuk itu, Mas Dhito meminta supaya mobil siaga yang ada di tiap desa supaya tetap standby termasuk kesiapan dari tenaga medis.
Baca juga:
Tony Rosyid: Anies Menguat, Semua Merapat
|
Ketua KPU Kabupaten Kediri Nanang Qosim menyebut, pihaknya telah melakukan persiapan menerima pendaftaran pasangan calon bupati-wakil bupati sebagaimana tertuang dalam Peraturan KPU Nomor 10/2024 tentang pencalonan dalam Pilkada.
"Kami mulai besuk (27 Agustus) siap menerima siapapun yang akan mencalonkan diri menjadi calon bupati dan wakil bupati, " ucapnya.
Berbeda dengan saat pemilihan legislatif maupun pemilihan presiden di Pemilu bulan Februari 2024 lalu, jumlah tempat pemungutan suara (TPS) saat Pilkada saat ini sebanyak 2.348 TPS.
Untuk mensukseskan Pilkada serentak 2024 ini, KPU nantinya akan memfasilitasi pasangan calon yang telah ditetapkan dengan melakukan pemasangan alat peraga kampanye di tempat-tempat strategis.
Termasuk pula pemasangan spanduk dan banner himbauan kepada masyarakat untuk datang ke TPS dan memberikan suaranya.
Sementara itu, berdasarkan proses pencocokan dan penelitian atau coklit yang dilakukan KPU sebagai bahan pemuktahiran data pemilih, menurut Nanang Qosim, daftar pemilihan sementara (DPS) sebanyak 1.257.231 pemilih.
"Target kita tingkat partisipasi masyarakat setidaknya 75 persen, naik dibandingkan Pilkada sebelumnya yang 65 persen, " tandasnya.